Boombastisnews.com, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat gelar Diseminasi Hasil Audit kasus Stunting tahap I Kota Banjarmasin, di Aula Kayuh Baimbai Balaikota, Kamis (1/8).
Pertemuan itu turut dihadiri Wakil Walikota Banjarmasin yang juga Ketua TP2S H Arifin Noor, didampingi Wakil Ketua TP-PKK Hj Hardiyanti, Kepala DPPKBPM M. Helfianoor, Camat se Banjarmasin serta jajaran SKPD terkait.
Adapun secara spesifik pertemuan kali ini mengkaji terkait upaya penanganan di beberapa lokus terdata meliputi kelurahan Pekapuran Laut, Kelayan Barat, Alalak Selatan, Pekapuran Raya dan Teluk Tiram. Yang mana, kemudian hal ini dapat bermanfaat sebagai langkah pendampingan TP2S sekaligus pendalaman faktor-faktor kondisi yang akan mempertajam perencanaan ke depan. Menggandeng dr. Ati Rahmipurwandari Sp.A (Dokter Spesialis Anak RSUD Sultan Suriansyah) dan Ceria Hermina M.Psi (Konsultan Psikologi UMB) selaku narasumber.
Dalam arahannya, Arifin Noor ingin agar hasil audit yang telah dilaporkan ini dapat menjadi perhatian seluruh pihak. "Memang ada beberapa hal yang harus kita pertahankan, termasuk soal pemenuhan hak gizi (memberi makan kepada anak-anak)," ujarnya.
"Untuk itu, kita bersama-sama seluruh stakeholder dari dinas KB, ada Dukcapil termasuk melibatkan dokter anak dan psikolog untuk bisa mendata, berjuang bersama menurunkan stunting secara terstruktur," tambahnya.
Dirinya mengaku optimis, target penurunan Stunting hingga di angka 14% itu dapat dicapai dengan upaya yang lebih masif. "Mudah-mudahan nanti setahun kedepan bisa lebih turun lagi sesuai target yaitu 14%, sekarang 26%, kita perlu berjuang kurang lebih 12% lagi," tutupnya.
Sementara itu, Helfianoor menuturkan pertemuan tersebut sebagai tindaklanjut awal dari fenomena kasus yang ada, terutama soal peranan orang tua dalam pola asuh anak.
"Metode yang kita ambil kebanyakan dari kasus yang terjadi di masing-masing kelurahan. Lalu kita coba petakan baik itu faktor penyebab resiko, penyebab stuntingnya dibantu oleh tim ahli yang berasal dari RS Sultan Suriansyah dan Psikologi UMB," terangnya.
Oleh karena itu, dengan beragam opsi atau sudut pandang yang coba digali dari hasil audit kasus tersebut. Ia berharap hal ini dapat menjadi tolak ukur tim pencegahan dan penurunan stunting (TP2S) untuk melakukan intervensi.
"Kita harap sedikitnya gambaran faktor-faktor risiko tadi bisa dijadikan bahan bagi teman-teman TP2S pada saat melaksanakan intervensi ketika di lapangan," tandasnya.
Adapun yang menjadi fokus perhatian dari data hasil audit kasus stunting ini meliputi sebanyak 5 Batita, 5 Balita, 5 Ibu Hamil, 5 Ibu Hamil pasca melahirkan serta 4 Calon Pengantin.
Posting Komentar